Pages

Wednesday, September 7, 2022

Open minded.

Open-minded itu apa sih sebenernya?

In everyday use, the term "open-minded" is often used as a synonym for being non-prejudiced or tolerant. From a psychological perspective, the term is used to describe how willing people are to consider other perspectives or to try out new experiences (source)

Alasan kenapa gue berpikir kembali terkait definisi open-minded karena somehow open-mindedness identik dengan orang yang liberal dan sebaliknya, orang yang konservatif dianggap close-minded. Tapi di kejadian nyata, banyak banget orang yang mengaku liberal dan open-minded tapi judgemental dengan budaya, agama, atau sistem yang udah established, dan juga orang-orang yang masih mengikuti sistem tersebut. Di kepala gue, kalo mereka berpikir kayak begitu bukankah jadi mereka yang close-minded karena ngga "open" dengan pemikiran lain? Atau mereka sebenernya bukan open-minded tapi rebellious aja?

Gue jadi berpikir apakah sebenernya "open-minded" dan "toleransi" itu bukan sinonim, dan itu terjawab juga di artikel yang gue catut di atas. Mungkin memang ngga bisa disama-artikan ya.  Kalo open-minded lebih ke gimana kita menyikapi sesuatu di pikiran sendiri sementara toleransi lebih ke gimana kita berlaku ke orang lain.

Tapi gimana ya cara kita identify seseorang generally open-minded? Karena kayaknya kita ngga bisa ngeliat dari satu atau dua konteks aja kan. Kayak misalnya konteksnya agama, beberapa orang memilih untuk tetap loyal dengan agamanya meskipun ada beberapa hal terkait agamanya yang dia sendiri pertanyakan. Padahal di konteks-konteks lain, dia seneng banget nyoba berbagai aktivitas, constantly updating their beliefs and knowledge in their field, dll. Hanya karena dia ngga open dengan agama lain, apakah dia tetep dianggap close-minded?

Itu salah satu contoh aja sih yang sering gue pertanyakan di dunia nyata. Kenyataannya beberapa orang menganggap orang yang religious close-minded ngga sih? Kayaknya ngga semudah itu ya.

Astrology, Zodiac, and Horoscope.

Jujur gatau apa bedanya dan malas juga untuk mencari tau hahaha, tapi kayaknya Zodiac dan Horoscope itu bagian dari Astrology ya. Zodiac tuh kalo ngga salah refer ke posisi matahari, bulan, dan planet saat kita lahir, dan Horoscope itu kayak prediksi apa yang akan terjadi based on pergerakan posisi matahari, bulan, dan planet saat ini.... ngga sih? Hehe please take it with a grain of salt aja yah.

Dulu gue punya temen yang suka banget sama astrology, khususnya Zodiac. Kalo ada orang melakukan sesuatu, dia sering menghubungkan ke Zodiac-nya. Lucu sih, tapi kadang-kadang dia bener. Gue menolak untuk percaya dengan Astrology, tapi karena dia gue jadi tertarik untuk mempelajari the "science" behind it.

Turns out hal-hal dibaliknya Astrologi, zodiac, horoscope apapun itu tuh kayak keren gitu lo. Seingat gue, mereka memprediksi personality, mood, dan hal lainnya itu ada ilmunya guys, dan itu super kompleks. Mereka percaya bahwa pergerakan bulan, bintang, dan planet itu menyebabkan perubahan energi yang pada akhirnya affecting the way we react to some events in the specific period of time, which is totally logical but not quite rational.

Dan gue menceritakan tentang "penemuan" gue ini ke salah seorang teman yang mengaku dirinya open-minded. Dia meresponnya dengan sangat negatif simply karena astrology bukan ilmu eksak, which was totally fine for me. Dia ngga harus percaya dengan astrology karena gue pun ngga percaya, tapi kenapa dia terkesan merendahkan orang yang percaya dengan ilmu ini ya?

Bukankah kalo dia open-minded, dia harusnya terbuka dan curious dengan hal-hal baru yang belum pernah dia ketahui sebelumnya?

---

Mau balik lagi ke poin rebellius deh. Ya mungkin orang-orang memang bukan open-minded tapi lebih ke rebellius aja ya, ngga mau mengikuti sistem yang telah established hanya karena pengen dicap beda aja.

Jadi inget chapter favorit gue dari buku The Courage to be Disliked, tentang the easy superiority.


Sebenernya gue jadi mikir sih, open-mindedness itu memang trait positive buat diri sendiri karena membantu kita untuk berkembang. Tapi untuk peradaban, kayaknya orang yang close-minded tapi toleran dan non-judgemental jadi lebih beradab yah dibanding orang yang open-minded tapi judgemental. Or is it me being very judgemental? Hehehe, memang saya bukan manusia beradab ya.

No comments:

Post a Comment