Pages

Saturday, October 3, 2020

Meditations by Marcus Aurelius

Baca buku ini karena dikenalkan oleh seorang teman hampir 2 tahun lalu, tapi baru sempet baca. Jadi, sebelum lupa isi bukunya apa (yang sering kali terjadi), mau coba ngulang lagi isi buku ini.

Marcus Aurelius, salah seorang emperor terbaik Roma yang menjabat pada tahun 161 - 180 sesudah masehi. Dia juga merupakan filsuf Stoic yang udah belajar filosofi sejak kecil.

Semasa hidupnya, dia menuliskan catatan pribadi supaya dia bisa jadi pribadi yang lebih baik. Itulah buku yang sekarang terkenal dengan judul Meditations. Katanya sih sebenernya ngga ada judulnya, karena dia cuma personal notes kan, ngga diniatkan oleh penulis untuk dipublikasikan. Bahkan kata "meditations" juga kurang menggambarkan buku ini. Buku ini tuh lebih ke pengingat diri sendiri terhadap prinsip yang harus dijalankan sebagai seorang manusia. Prinsip-prinsip terkait salah satu cabang dari filosofi, yaitu Stoisisme (stoicism).

Kalo dari buku ini, yang gue inget poin-poinnya adalah:

  1. Nature menciptakan setiap manusia dengan tujuan: menjadi warga negara* yang baik. Dan warga negara yang baik selalu mengikuti logos (atau logika kali ya bahasanya), kejujuran, kebajikan, dll.
  2. Fokus pada yang ada di masa sekarang. Karena kita cuma bisa mengontrol apa yang ada di masa sekarang, bukan yang ada di masa depan atau masa lalu.
  3. Kematian itu natural. Jadi jangan takut atau kesal ketika waktu itu datang.
  4. Semua hal terjadi adalah hal random yang dikehendaki oleh Nature untuk kebaikan bersama; kebaikan seluruh umat. Jadi, ketika sesuatu yang "buruk" menimpa kita, itu ngga sepenuhnya buruk, tapi itu untuk kebaikan bersama.
  5. Hidup sesuai Nature kehendaki, tidak melawannya. Dengan begitu, kita menemukan ketenangan dalam hidup. Percaya bahwa segala sesuatu yang Nature kehendaki itu baik.
  6. Baik dan buruk itu tergantung gimana kita mempersepsikannya.
  7. Manusia menurunkan dirinya sendiri ketika kita tertarik hal-hal yang arbitrary dan trivial (duh ini bahasa indo-nya apa ya). Seperti misalnya, hawa nafsu.
  8. Banyak lagi... aku nda ingat semuanya hehe.
*Jadi salah satu konsep Stoisisme itu adalah kita sebagai bagian dari "kota" (shoot, bingung translate-in ya gimana).


Ada beberapa quote yang gue suka di buku ini:
"Do external things distract you? Then make time for yourself to learn something worthwhile; stop letting yourself be pulled in all directions. But make sure you guard against the other kind of confusion. People who labor all their lives but have no purpose to direct every thought and impulse toward are wasting their time--even when hard at work."

"Not to live as if you had endless years ahead of you. Death overshadows you. While you're alive and able一be good."  

"Not to assume it's impossible because you find it hard. But to recognize that if it's humanly possible, you can do it too."

"How much more damage anger and grief do than the things that cause them."

"It never ceases to amaze me: we all love ourselves more than other people, but care more about their opinion than our own..."

"At all times, look at the thing itself一the thing behind the appearance一and unpack it by analysis:
  • cause
  • substance
  • purpose
  • and the length of time it exists"

 

"People ask, 'Have you ever seen the gods you worship? How can you be sure they exist?' Answers: just look around you. I've never seen my soul either, and yet I revere it. That's how I know the gods exist and why I revere them一from having felt their power, over and over again."

Menurut gue, buku ini tuh diperuntukkan untuk orang-orang agar menjadi manusia yang rasional sih. Lebih bijak dalam menilai suatu kejadian, ngga cuma dari apa yang dipersepsikan tapi juga sebagai obyek yang netral. Kayak misalnya, nginjek pup kucing. Mungkin kita kesel karena itu, tapi kalo kita telaah lagi, natural ngga sih untuk kucing buang air? Dan berapa banyak orang yang nginjek pup kucing pada hari itu? Apakah ada alasan untuk kesal? Ya semacam itu buku ini isinya.

Secara personal, baca buku ini kayak lo diingetin lagi sama "isi pikiran" lo sendiri (yang sebenernya isi pikirannya si Marcus Aurelius sih) terkait kejadian-kejadian yang natural dalam hidup.

Dan yang paling gue suka, bagian ini!


Setiap kali merasa malas untuk bangun pagi gue langsung keinget bagian ini. Berasa dimarahin sama Roman Emperor. Dan yang paling bikin amaze saat baca buku ini adalah gue relate banget gitu. Ternyata roman emperor juga mengalami hal ini toh??? Roman emperor susah bangun pagi??? Aku takjub.

No comments:

Post a Comment